MAKALAH TENTANG PENERIMAAN TAMU KANTOR





MAKALAH TENTANG PENERIMAAN
TAMU KANTOR





Disusun oleh :

Nama         : ERLINTA IKA KUSUMA WARDANI
Nomor        : 08
Kelas : XII AP3



SMKN 6 SURAKARTA
Jl. LU Adi Sucipto No. 38 Laweyan Surakarta
TAHUN PELAJARAN 2018/2019


 

Kata Pengantar

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “Makalah Tentang Penerimaan Tamu Kantor” dengan lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.

Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.


Surakarta, 18 Februari 2019

                                                                                                            Erlinta Ika Kusuma



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
            Kata “Tamu” dalam Kamus Bahasa Indonesia dapat berarti orang yang datang berkunjung ke tempat orang lain atau orang yang datang ke perjamuan. Menurut Wursanto (2006 ; 55), “Tamu adalah tamu oraganisasi, badan, lembaga, atau perusahaan, yaitu orang, baik sebagai jabatan utusan dari lembaga maupun sebgai pribadi, yang berkunjung ke lembaga lain untuk kepentingan kedinasan maupun kepentingan pribadi”.
            Menurut Soemarto dan Dwiantara (2000; 22), “Tamu organisasi atau perusahaan bisa seseorang atau sekelompok orang dengan membawa satu atau beberapa kepentingan, baik itu kepentingan dirinya sebagai pribadi maupun kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan organisasi tertentu karena mereka adalah utusan organisasi tersebut”.
            Kehadiran tamu tidak dapat dihindarkan selama organisasi tersebut melakukan interaksi dan menjalin relasi dengan lingkungan. Kehadiran tamu di suatu organisasi membawa berbagai kepentingan dan keperluan, misalnya memecahkan permasalahan karena mereka sebagai customer, menjalin kerja sama, ingin menggunakan output organisasi tersebut, ingin menjadi customer (calon customer), hendak menggunakan jasa organisasi tersebut, atau hanya sekadar berkunjung saja.
            Menurut Sedarmayanti (1997: 12), “ sekertaris adalah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.”walaupun dalam organisasi itu ada penerima tamu yang bertugas untuk menrima semua tamu yang berkunjung secara terpusat, tetapi sebelum tamu menemui pimpinan, tamu tamu tersebut akan diterima terlebih dahulu oleh sekertaris. Oleh karena itu, salah satu tugas sekertaris adalah menyaring tamu mana yang harus dihadapkan atau dihubungakan kepada pimpinan, mana yang harus diserahkan kepada pejabat lain, dan mana yang dihadapi sendiri, agar pimpinan jangan terganggu oleh tamu yang sesungguhnya tidak perlu diterimanya.




B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian tamu kantor
2.      Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam menerima tanu
3.      Hal-hal yang harus dilakukan sekretaris saat menerima tamu kantor
4.      Cara pelayanan tamu kantor
5.      Jenis-jenis tamu dan cara pelayananya:
6.   Formulir Kedatangan Tamu
C.    Tujuan
1.      Mengetahui sikap sekretaris dalam menerima tamu
2.      Mengetahui tugas sekretaris sebagai resepsionis
3.      Mengetahui pengertian tamu kantor
4.      Mengetahui jenis-jenis tamu
5.      Mengetahui cara melayani tamu asing






BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Tamu Kantor

Tamu kantor adalah seseorang atau kelompok yang datang kesebuah perusahaan untuk kepentingan tertentu. Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur pertemuan antara pimpinan dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu pimpinan di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, tidak dapat menerima tamu begitu saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. 

Dalam menerima tamu ada etika-etika yang harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dilingkungan kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika melakukan kerjasama. Selain itu, seorang sekretaris juga harus mengetahui dan memahami sifat, kedudukan atau pangkat dan perilaku tamu yang datang ke kantor. Seorang sekretaris wajib menanyakan nama, keperluan dan mengantar tamu bertemu dengan pimpinan yang akan ditemuinya.

 B. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menerima Tamu

Dalam menerima tamu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh sekretaris antara lain :

·         Apabila sudah ada janji, tepati waktu, apabila sedang ada tugas di luar kantor harus memberitahukan dan minta maaf untuk datang terlambat (prioritas perlu dipertimbangkan).
·         Apabila tamu masuk, hendaknya berdiri, tersenyum, dan bersalaman.
·         Berikan sapaan ramah kepada tamu.

Selain hal-hal diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu dikantor adalah sebagai berikut :

1.      Penanganan ruangan tamu
sekretaris baiknya memeriksa tata ruang penerimaan tamu, khususnya yang berkaitan langsung dalam hal-hal berikut :
·         Ruangan harus nyaman, bersih dan rapi.
·         Lengkapi ruangan tamu dengan perlengkapan seperti :
·         buku tamu
·         kartu pengenal tamu
·         majalah/koran
·         brosur/katalog perusahaan
·         tempat sampah/asbak
·         Tunjukanlah sikap untuk selalu siap menerima memberikan bantuan dan bersahabat.




2. Tata cara mengantar dan melayani tamu:
ü  Jangan membeda-bedakan tamu, dari jabatan atau penampilan. Misalnya melihat penampilan fisik tamu dari atas sampai bawah.
ü  Bagian penerima tamu adalah wajah perusahaan, sambutlah tamu dengan senyum dan sikap yang ramah.
ü  Apabila tamua datang segera sambut, jangan sekedar menengok kesamping atau bersikap acuh tak acuh, sambil melakukan pekerjaan.
ü  ketika mengantar tamu tunjukan kearah yang dituju dan dengan telapak tangan kearah atas dan jari rapat, menujuk arah dengan telujuk adalah sifat yang tidak sopan.
ü  Ketika menggatar tamu ketempat tujuan berjalan agak kedepan dengan posisi sedikit miring sambil sesekali menengok kebelakang untuk memperhatikan jalan tamu.
ü  Membukakan pintu untuk tamu kalau pintu bergerak kearah dalam, anda masuk dulu,dorong (buka pintunya) dan persilahkan tamu untuk masuk, dan bila daun pintu bergerak keluar buka pintu lebar-lebar dan persilahkan tamu untk masuk terlebih dahulu.
ü  Tamu yang diterima biasanya dipersilahkan untuk masuk dan menunggu diruangan tamu yang sudah disediakan oleh kantor.

C. Hal-hal yang Harus dilakukan sekretaris saat menerima tamu kantor

Saat sekretaris menerima tamu kantor, hal yang harus dilakukan antara lain :
1.      Mempersilahkan tamu duduk ditempat terhormat, biasanya ditempat yang paling jauh dengan pintu.
2.      Duduk berhadapan dengan tamu dan melayani dengan sikap duduk yang sopan, duduk miring bersandar, kaki menumpang keatas tidaklah baik.
3.      Ketika akan memasuki ruang yang ada tamu didalamnya hendaknya mengetuk pintu, setelah masuk tundukan kepala kepada tamu terlebih dahulu, kemudian berbicara dengan orang yang dimaksud.
4.      Apabila materi pembicaraan hanya perlu diketahui oleh orang yang dimaksud, sampaikan pesan tertulis dikertas catatan.
5.      Ketika tamu akan meninggalkan ruang tamu bukakan pintu dengan ramah dan sopan.

Ada beberapa etika menurut beberapa ahli :
Menurut Sedarmayanti, etika sekretaris dalam menerima tamu, antara lain :
a. Bersikap sopan dan ramah
b. Berkepribadian menarik
c. Bijaksana
d. Mempunyai cukup pengetahuan tentang struktur organisasi dan hal penting tentang organisasi tempatnya bekrja, serta pengetahuan lainnya.




Menurut Ursula Ernawati, etika sekretaris tamu kantor antara lain :
a. Berpenampilan rapi, bersih dan segar
b. Berperilaku sopan dan ramah
c. Ekspresi wajah yang hangat
d. Menghafal nama tamu
e. Senang bergaul dan luwes
f. Menjadi pendengar yang baik
g. Menjaga sikap tubuh agar tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan jelek, seperti menggigit kuku
h. Bersikap hormat kepada tamu
i. Memiliki semangat kerja yang tinggi
j. Nada suara yang enak dan jelas
k. Tenang dan menangani complain secara profesional 
l. Tidak menginterupsi pembicaraan tamu
m. Tulus melayani tamu

D. Cara pelayanan tamu kantor

Pada prinsipnya semua karyawan harus dapat bertindak sebagai penerima tamu. Oleh karena itu sekretaris yang bertugas menerima tamu harus memperhatikan hal-hal berikut :
1.      Mengetahui nama tamu, nama kantor, nama perusahaan, dan maksud kunjungannya.
2.      Memberikan kesan yang paling menyenangkan dan menunjukan kesan tersebut agar terjalin goodwill yang baik.
3.      Menyapa, menghormati, memberi bantuan dengan informasi yang tepat, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya secara wajar.
4.      Mengetahui dengan pasti, hal yang boleh dan tidak boleh diberitahukan kepada tamu.
5.      Menghubungi pejabat yang lebih berhak menangani masalah yang di bawa oleh tamu, sesuai dengan kebijkan kantor.
6.      Bila tamu terpaksa menunggu, ciptakan suasana yang menyenangkan.
7.      Pandai-pandailah menetapkan pilihan sesuai dengan masalah yang di ungkapkan oleh tamu dengan pejabat yang berwenang dan dapat menguasai masalahnya.
8.      Bila pejabat yang diinginkan tamu tidak ada di tempat, mintalah kepada tamu agat meninggalkan pesan. catat pesan itu dan beritahukan pada pejabat yang dikehendaki tamu.

Beberapa petunjuk praktis yang dapat dilakukan sekretaris dalam menghadapi tamu kantor :
1. Bersiaplah setiap saat untuk menerima tamu-tamu dengan tenang, ramah, sopan, sabar, dan percaya diri.
2. Perhatikan wajah yaitu, ceria dengan sikap bersahabat tidak perlu berdiri ketika menerima tamu kecuali bila menghadapi tamu dari luar atau tamu istimewa.
3. Bila sedang menelpon dan tamu masuk beri senyum dan isyarat dengan tangan supaya tamu duduk. setelah pembicaraan di telepon selesai berdirilah dan berjabat tangan menyambutnya.
4. Sapalah tamu terlebih dahulu dengan kalimat pembuka, seperti “selamat siang ada yang bisa saya bantu”.
5. Sebaiknya usahakan suara tidak terlalu keras dan tidak tinggi sehingga memberikan kesan ramah dan menyenangkan.
6. Bila anda mengenal tamu tersebut, sapalah dengan menyebut namanya sehingga tamu merasa benar-benar di perhatikan.
7. Bila tamu tidak memberikan identitasnya atau kartu nama, tanyakan secara sopan nama dan dari mana, seperti “bolehkah saya tahu nama bapak?” atau “bapak dari perusahaan mana?”

E. Jenis-jenis tamu dan cara pelayananya:

• Sikap sekretaris ketika berhadapan dengan tamu kantor:
Jenis Tamu Kantor Kondisi atau sikap sekretaris
1.      Tamu dengan perjanjian
ü  Usahakan tamu menunggu sesingkat mungkin.
ü  Jangan diajak ngobrol terlalu lama kecuali bila tamu yang meminta.
2.      Tamu tak dikenal  Sapa dan tanyakan keperluanya.
ü  Bila tamu dapat diterima persilahkan duduk.
ü  Bila tamu ditolak berikan alasan yang tepat dan tawarakan untuk membuat janji terlebih dahulu.
3.      Tamu yang menolak memberi tahu keperluannya
ü  Persilahkan tamu untuk mengisi formulir tamu dengan lengkap , sebutkan alasan mengapa anda meminta hal tersebut.
ü  Walaupun tamu bersikeras, tetap perlalukan dengan sopan dan sabar.
4.      Tamu atau pelanggalan yang datang tanpa perjanjian
ü  Bersikap taktis untuk memprioritaskan penerimaan tamu sesuaikan dengan keperluan, situasi kantor, dan kesibukan pimpinan
5.      Anggota keluarga atau teman atasan
ü  Bila yang bersangkutan masuk pada saat atasan sedang ada rapat, sapa dan katakan bahwa atasan sedang ada rapat atau tamu lain.
6.      Tamu yang tak diingikan
ü  Tetaplah bersikap ramah dan sopan, sarankan untuk membuat janji terlebih dahulu.
ü  Apabila ia tetap menunggu meskipun anda telah berusah menggusirnya secara halus,sikap yang tepat adalah tidak memperdulikannya, tetapi ingat jangan pasang muka kecut atau judes.
7.      Pramuniaga atau salesman
ü  Perlakukan dengan baik.
ü  Katakan dengan jujur dan sopan bahwa perusahaan tidak memerlukannya saat ini.
8.      Tamu lanjut usia atau cacat fisik
ü  Perlalukan sewajarnya waspada dan beriaplah membantu bila diperlukan.
9.      Anggota keluarga atau teman dekat sekretsris
ü  Terima secara wajar, tidak gaduh.
ü  Bila hendak membicarakan maslah ayng memakan waktu lama, ajak keruang tamu.
ü  Tidak dibenarkan menggobrol berlama-lama pada waktu jam kerja.
10.  Tamu ketika atasan membatalkan janji
ü  Meminta maaf dan jelaskan alasanya.
ü  Bila perlu ajukan untuk membuat perjanjian baru.

• Beberapa Petunjuk Umum Sebagai Sekretaris Dalam Melayani Tamu-tamu kantor:
ü   Sebagai prisip dasar adalah menghormati setiap tamu, yang datang kekantor.Setiap orang yang datang bertamu dikantor ingin disambut dan dilayani dengan baik sekaligus ingin dihormati, sekretaris harus pandai-pandai berbicara untuk menjaga perasaan tamu agar tidak merasa tersingung, akan tetapi sekretaris harus melaksankan peraturan-perturan yang berlaku dikantor, sekretaris harus memberitahukan peraturan tersebut kepada setiap tamu yang berkunjung secara ramah dan bijaksana.
ü   Melayani tamu menurut kepentingannya.
• Tamu yang datang untuk minta dana atau sumbangan.
ü   Tamu yang datang untuk meminta dan atau sumbangan biasanya ingin bertemu langsung dengan pimpinan dan dengan berbagai macam alasan, cara terbaik untuk menggatasi tamu ini adalah tetap melayaninya dengan sabar dan ramah sambil menyodorkan formulir isisan yang harus diisi oleh tamu tersebut, formulir itu memuat nama, alamat, instansi, atau maksud sumbangan yang diminta untuk kepentingan apa. Memberitahukan kepadanya bahwa pengisian formulir bagi para tamu merupakan perturan sehingga sang tamu harus mengisinya bila tamu memang meminta sumbangan persilakan untuk menghungi bagian lainyang memang khusus menangani dana. Jadi tidak harus bertemu dengan pimpinan.
ü   Tamu yang datang untuk menawarakn barang atau jasa. Pada umunya tamu jenis ini sangat sopan dan menyengankan sebab mereka telah mendapatkan pelatihakn ketrampilan dalam membuat barang atau jasa, namun tak jarang para penjual ini meminta bertemu langsung dengan pimpinan, sehingga sekretaris perlu mengatur taktik dan strategi dalam melayani tamu tersebut.
ü   Tamu yang ingin membeli barang. Tamu yang ingin membeli barang biasanya banyak bertingkah. Mereka minta untuk diperhatikan, diistimewakan, bahkan ingin diperhatikan dengan pimpinan. Oleh karena itu, bawalah tamu ke bagian pembelian. Jangan lupa tawarkan minum kepada tamu yang ingin membeli barang.
ü    Tamu aparat pemerintah.
a.       Tamu yang bersifat kunjungan rutin
Biasanya mereka tidak meminta untuk bertemu dengan pimpinan karena secara rutin mereka menghubungi pihak tertentu untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, lebih baik bila sekretaris memberi laporan kepada pimpinan karena mungkin pimpinan ingin bertemu untuk menanyakan suatu hal yang penting mengenai peraturan yang belum jelas. Hal ini akan membawa dampak positif dikemudian hari bila sewaktu-waktu ada kepentingan perusahaan.
b.      Tamu yang bersifat kunjungan khusus
Biasanaya pejabat/aparat pemerintah datang dalam bentuk rombongan/ protokol. Dalam hal ini pimpinan perusahaan mutlak harus menyambut sendiri bahkan harus siap dipintu masuk dalam pakaian lengkap artinya pakainan formal seperti dress lengkap sebelum para tamu turun dari kendaraan. Sekretaris wajib mengatur tata upacara penyambutan tamu agar segala sesuatu berjalan dengan lancar. Hidangkan makanan kecil dan minuman atau kenang-kenangan atau cendera mata harus dipersiapkan. Untuk tamu-tamu khusus pesanlah hotel yang berbintang kelas satu, supaya kalau terjadi sesuatu diluar dugaan, perusahaan tidak dapat disalahkan.
ü   Tamu Teman Pimpinan Sekali-kali pimpinan akan didatangi oleh temannya atau kenalan baik. Mungkin tamu tersebut teman bisnis,relasi,atau mungkin juga teman sekolah dulu. Dalam hal ini sekretaris harus mengenal tamu-tamu tersebut,meskipun begitu sekretaris harus bertanya dulu kepada pimpinan apakah tamu tersebutboleh menemui sekarang atau tidak. Bila pimpina sedang sibuk, persilakan ia untuk menunggu. Yang perlu diperhatikan adalah tujuan kedatangannya yaitu akan menghambat tugas pimpina,sekedar kangen,atau da urusan bisnis penting.
ü    
Contoh bentuk percakapan dengan tamu

saat menerima tamu : “selamat pagi/siang/bapak/ibu( jangan menggunakan kata sapaan seperti Mbak/Mas), ada yang bisa saya bantu”
saat meminta tamu untuk mengisi form data tamu : “mohon maaf Bapak/Ibu untuk kelengkapan informasi silahkan isi form data yang kami sediakan.”atau, “jika berkenan, saya bisa menuliskannya untuk bapak/Ibu.”
saat mengatakan bahwa pimpinan tidak ada : “mohon maaf Bapak/Ibu, saat ini pimpinan kami tidak ada di tempat. Bapak/Ibu bisa meninggalkan pesan, dan saya pastikan pimpinan kami akan menghubungi Bapak/Ibu secepatnya” atau, “mohom maaf Bapak/Ibu, saat ini pimpinan kami sedang tidak ada di tempat bagaimana kalau saya buatkan janji bertemu dengan pimpinan kami di hari lain? bagaimana kalau besok?”(sebautkan hari dan jam lain sesuai dengan agenda yang tersedia).

F. Formulir Kedatangan Tamu

Formulir kedatangan tamu hampir sama dengan formulir penerimaan dan panggilan telpon, informasi tentang tamu yang datang harus di catat lengkap untuk kepentingan data dan informasi selanjutnya.
secata garis besar, form tamu berisikan data diri dan maksud tujuan tamu berkunjung ke perusahaan. untuk lebih lengkapnya, form kedatangan tamu juga harus di tandatangani oleh penerima tamu dan tamu yang bersangkutan.
Contoh Formulir Kedatangan Tamu





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Tamu adalah tamu organisasi, badan, lembaga atau perusahaan, yaitu orang, baik sebagai pejabat utusan dari suatu lembaga maupun sebagai pribadi, yang berkunjung ke lembaga lain untuk kepentingan kedinasan maupun untuk kepentingan pribadi. Resepsionis adalah petugas yang khusus membantu para tamu yang ingin bertamu dengan pejabat.
Sekretaris bertugas membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail pimpinannya, termasuk menyaring tamu yang akan menghadap pimpinan, mana yang harus diserahkan kepada pejabat lain dan mana yang dapat dihadapi sendiri, agar pimpinan tidak terganggu oleh tamu sesungguhnya.
Perusahaan yang profesional terlihat pertama kali dari tatacara menerima tamu yang datang ke perusahaan tersebut. penerimaan tamu harus dikoordinasi dengan cermat dengan berbagai pihak.
Etika maupun sikap dalam menerima tamu tidak sekedar dipahami namun, harus dilakukan dengan tulus, karena berdampak dengan bisnis perusahaan.










Komentar